Langsung ke konten utama

Perbedaan Pacaran dengan Ta'aruf

Apa itu ta'aruf.? apa bedanya dengan pacaran, bukankah pacaran itu juga perkenalan dengan pasangan agar kita bisa lebih mantap untuk kedepannya..
berikut ini saya akan menjelaskan perbedaan ta'aruf yang di perbolehkan dalam islam dengan pacaran yang hanya merupakan sebatas hawa nafsu yang dimotori oleh syaitan. berikut penjelasannya...

Ta’aruf diartikan sebagai perkenalan. Namun dalam praktek sehari-hari ada yang menggunakan kata taaruf sebagai suatu proses sebelum ikhwan dan akhwat menjalani pernikahan. Dalam taaruf, mereka saling mengenalkan keadaan diri masing-masing, bila cocok bisa dilanjutkan ke proses khitbah dan bila tidak maka proses akan dihentikan. Mungkin seperti itu secara sederhananya, walaupun pada prakteknya bisa begitu rumit dan kompleks.

Pacaran adalah suatu hubungan dekat yang dibuat oleh 2 orang (biasanya lawan jenis) tanpa ada ikatan resmi. Biasanya pacaran dilakukan karena adanya rasa saling suka. Dalam pacaran kadang disertai aktivitas yang terlalu intim dan dilarang agama, namun ada juga yang masih bisa menjaga dirinya masing2. Dalam hubungan pacaran, bisa jadi ada rencana pernikahan, namun kebanyakan belum memikirkan ke arah pernikahan. Dan bagi yang memikirkan pernikahan pun ada yang mau nikah dalam waktu dekat dan ada yang masih lama rencana nikahnya.


Banyak orang-orang yang berniat ta’aruf namun dalam prakteknya mereka berbuat aktivitas seperti layaknya orang pacaran. Sehingga niat menikah pun menjadi tertunda gara-gara mereka sudah merasa dekat, dan mereka puas dengan kedekatan itu sehingga tidak jadi memikirkan ke arah pernikahan.
Adapun perbedaan pacaran dengan ta’aruf yaitu:
1. Tujuan
- taaruf : mengenal calon istri/suami, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pernikahan.
- pacaran : mengenal calon pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pacaran, syukur-syukur bisa nikah dan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat.
2. Kapan dimulai
- ta’aruf : saat calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental serta materi.
- pacaran : saat sudah diledek sama teman:”koq masih jomblo?”, atau saat butuh temen curhat, atau yang lebih parah saat taruhan dengan teman.
3. Pertemuan
- ta’aruf : pertemuan dilakukan sesuai dengan adab bertamu biasa, dirumah sang calon, atau ditempat pertemuan lainnya. Hanya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syari`ah Islam. Minimal harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton, boncengan, kencan, ngedate dan seterusnya dengan menggunakan alasan ta`aruf. Dan frekunsi pertemuannya, lebih sedikit lebih baik karena menghindari zina hati.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dgn wanita kecuali bersama mahram.”
Hal itu karna tidaklah terjadi khalwat kecuali setan bersama keduanya sebagai pihak ketiga sebagaimana dlm hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir mk jangan sekali-kali dia berkhalwat dgn seorang wanita tanpa disertai mahram krn setan akan menyertai keduanya.”
- pacaran : pertemuan yang dilakukan hanya berdua saja, pagi boleh, siang oke, sore ayo, malam bisa, dini hari klo ngga ada yang komplain juga ngga apa-apa. Pertemuannya di rumah sang calon, kantor, mall, cafe, diskotik, tempat wisata, kendaraan umum & pribadi, pabrik dll. Frekuensi pertemuan lazimnya seminggu sekali, pas malem minggu. Adapun yang dibicarakan cerita apa aja kejadian minggu ini, ngobrol ngalur-ngidul, ketawa-ketiwi.
4. Lamanya
- ta’aruf : ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, lebih cepat lebih baik. dan ketika informasi sudah cukup (bisa sehari, seminggu, sebulan, 2 bulan), apa lagi yang ditunggu-tunggu?
- pacaran : bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun.
5. Saat tidak ada kecocokan saat proses
- ta’aruf : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan harus cara yang baik dan menyebut alasannya.
- pacaran : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan/tanpa menyebut alasannya.
Dengan demikian jelaslah bahwa pacaran bukanlah alternatif yang ditolerir dalam Islam untuk mencari dan memilih pasangan hidup.
Demikian lah sedikit penjelasan dari peredaan ta'aruf dengan pacaran, dan semoga kita bisa mendapatkan pasangan yang baik dengan cara yang baik pula menurut pandangan Islam, Aamiin ya robbal 'alamin.

sumber: hendriyana.abatasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATER TREATMENT PLANT

1. DEFINISI Water Treatment Plant adalah sebuah system yang difungsikan untuk mengolah air dari kualitas air baku (influent) yang kurang bagus agar mendapatkan kualitas air pengolahan (effluent) standart yang di inginkan/ditentukan atau siap untuk di konsumsi. 2. PARAMETER  Parameter Fisik: Parameter fisik air biasanya di lihat dari unsur yang berhubungan dengan indra manusia seperti penglihatan, sentuhan, rasa dan penciuman, yang meliputi Turbidity (kekeruhan), warna, bau, rasa dan suhu. Sistem pengolahan yang biasa di gunakan adalah Sistem Sedimentasi (Pengenda-pan), Filtrasi dan penambahan desinfektan. Jika dilihat dari jenis senyawanya di bagi menjadi 2(dua) yaitu: 1. Parameter Kimia Senyawa kimia yang sering di temukan pada air adalah Fe, Mn, Ca, Mg, Na, SO4, CO3. Jika air memiliki kandungan senyawa kimia yang berlebihan (tidak masuk standart konsumsi yang aman), Pengolahan dapat dilakukan dengan sistem filtrasi dengan menggunakan media tertent

Hal-hal yang diharamkan didunia, kenapa dihalalkan disurga,.

wahai sahabat, seperti yang kita ketahui bahwa didalam al-qur’an telah dijelaskan bagaimana keadaan disurga kelak bagi para penghuninya, yang selalu berbuat baik dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah ketika didunia. Karena disurga nanti bukanlah seperti didunia ini, dunia ini bagi orang mukmin adalah alam ujian dan menjadi ladang dalam mendapatkan bekal ke akhirat. Allah Subhanahu WaTa’ala menurunkan sekian banyak aturan didunia baik yang mewajibkan maupun mengharamkan, jadi bagi siapa yang menjalankan kewajiban dan meninggalkan yang haram, Allah Subhanahu WaTa’ala akan memberikan ridhonya dan memasukannya kedalam surga. Kelah disurga juga dikatakan bahwa tidak akan ada lagi aturan atau syari’at yang harus dijalankan oleh para penghuninya. Sesuatu yang tadinya diharamkan didunia, akan menjadi halal ketika di surga, contoh seperti meminum khamr, berzina, memakai sutra bagi laki-laki dan yang lainnya. Bahkan dijelaskan pula dalam al-qur’an bahwa khamr itu tersedia gratis di s

Apa Harus Bangga Sebagai Negara Muslim Terbesar di Dunia.?

Bener gak sih Indonesia itu negara muslim terbesar di dunia.? Jawabannya adalah iya, memang benar Indonesia itu adalah negara muslim terbesar di dunia, tapi apakah kita harus bangga. Memang apa yang dibanggakan.? Memang, banyak orang yang sudah bergelar Haji, tetapi kenapa pencuri dan tukang korupsi makin menggila.. Banyak sudah orang berlomba mendirikan Masjid disetiap penjuru. Tapi maksiat juga semakin kencang melaju. Dipagi hari, pada Da’i memenuhi layar televisi. Tapi waktu siang hingga pagi pula kemaksiatan dan kemungkaran di umbar tanpa henti. Kenapa, kenapa bisa begitu, apa yang harus dibanggakan, kenapa harus bangga... Bukankan ISLAM mengajarkan kebaikan.? Namuan kenapa yang terjadi adalah kerusakan.? KENAPA... Memang jumlah muslim di Indonesia itu terbesar di dunia, tetapi apakah jumlah yang banyak itu tidak lebih sepertit buih.? Buih yang mudah tertiup angin kesana kemari, terbawa arus tak tau arah, rapuh dan mudah pecah...apakah karena itu.. Apakah kamu te